Phewf..akhirnya setelah proses cari mencari rumah selama kurang lebih 3minggu, dapet juga rumah yang cocok buat kami. Setelah melihat2 rumah kurang lebih 7-8rumah diminggu pertama. Hampir hilang asaku untuk mendapatkan rumah yang aku suka. Adapun satu rumah yang lumayan, harganya setinggi langit.
Mungkin karena semakin banyaknya orang asing yang datang dikota ini, dan juga harga minyak yang semakin naik semua pemilik rumah juga borongan naekin harga. Gondok juga aku.
Sampai akhirnya kita mampir kerumah temen yang juga ditempatkan di Vung tau – kota kami tinggal sekarang. Begitu masuk rumahnya, wah seperti breathing a fresh air. Design rumahnya gak seperti rumah-rumah lain yang aku lihat. Tidak terlalu tinggi sampai 3-4 lantai seperti rumah-rumah sebelumnya, atau dengan model furniture kayu-kayu hitam , atau juga banyak space yang gak perlu tapi diada-adakan.
This house is so perfect!! 3 bedrooms, right size of living room, separate kitchen, double storey. Fall in love when we saw it. Tapi sayang beribu sayang, udah ada yang nempati, ya temenku itu tadi.
Ahh…malam itu kebawa mimpi, mimpi bisa tinggal dirumah itu. Rumah itu kayaknya pas banget buat Zoey maen, agak luas dan gak sempit seperti yang laen-laennya. Aku gak perlu kuatir banget Zoey yang naek turun. Rumah itu 2 lantai – How perfect!
Sebelum pindah ke vung tau, papaku berpesan untuk cari rumah paling gak 2 lantai, takut kalau ada tsunami..hehe. Ada benernya juga. Kalau ngliat laut disini, aduh ngeri juga. Gelombang nya besar. Apalagi kalau malam, anginnya kencang sekali. Sedikit ngeri-ngeri gitu.
Mungkin karena tanahnya disini memang kecil, jadi rata-rata pemilik rumah membuat rumah-rumah mereka menjulang keatas. Pemandangan yang gak lazim di kampong halaman, ngliat rumah di kampong bisa sampai 3-4 lantai. Well, lain geografi, lain juga kulturnya.
Dengan bantuan doa mamaku..ehm..doa seorang ibukan biasanya manjur tuh, akhirnya ada berita yang menyentakkan hati. Sang teman, mau ditransfer jadi rumahnya bakal available, hanya problemnya kontrak sudah mau habis, jadi harus ditanya ke landlord apakah mereka akan memperpanjang kontrak atau tidak. Wah, antara senang dan deg-deg an. Takut aja kalo ternyata si empunya rumah, berubah pikiran dan gak mau terusin kontraknya.
Selama seminggu gak ada berita dari sang empunya rumah, ternyata no telp gak bisa dihubungi. Tapi beberapa hari yang lalu, dapat kabar bahwa sang landlord berhasil dihubungin, dan setuju untuk terusin kontrak. Wah, suenangnya…gila deh, ampe lompat-lompat dengernya.
Kenapa sampe segitu senengnya ya? Well, if you are here, then u would understand what am talking about…ehmm…
Pencarian selesai, mission accomplished sekarang tinggal nunggu sang teman kami untuk pindahan yang berarti kami hanya bisa pindah 3mingguan.Aduh, cepet-cepet deh hai Sang waktu engkau berputar, aku udah gak tahan keluar dari this small cubicle apartment!
Mungkin karena semakin banyaknya orang asing yang datang dikota ini, dan juga harga minyak yang semakin naik semua pemilik rumah juga borongan naekin harga. Gondok juga aku.
Sampai akhirnya kita mampir kerumah temen yang juga ditempatkan di Vung tau – kota kami tinggal sekarang. Begitu masuk rumahnya, wah seperti breathing a fresh air. Design rumahnya gak seperti rumah-rumah lain yang aku lihat. Tidak terlalu tinggi sampai 3-4 lantai seperti rumah-rumah sebelumnya, atau dengan model furniture kayu-kayu hitam , atau juga banyak space yang gak perlu tapi diada-adakan.
This house is so perfect!! 3 bedrooms, right size of living room, separate kitchen, double storey. Fall in love when we saw it. Tapi sayang beribu sayang, udah ada yang nempati, ya temenku itu tadi.
Ahh…malam itu kebawa mimpi, mimpi bisa tinggal dirumah itu. Rumah itu kayaknya pas banget buat Zoey maen, agak luas dan gak sempit seperti yang laen-laennya. Aku gak perlu kuatir banget Zoey yang naek turun. Rumah itu 2 lantai – How perfect!
Sebelum pindah ke vung tau, papaku berpesan untuk cari rumah paling gak 2 lantai, takut kalau ada tsunami..hehe. Ada benernya juga. Kalau ngliat laut disini, aduh ngeri juga. Gelombang nya besar. Apalagi kalau malam, anginnya kencang sekali. Sedikit ngeri-ngeri gitu.
Mungkin karena tanahnya disini memang kecil, jadi rata-rata pemilik rumah membuat rumah-rumah mereka menjulang keatas. Pemandangan yang gak lazim di kampong halaman, ngliat rumah di kampong bisa sampai 3-4 lantai. Well, lain geografi, lain juga kulturnya.
Dengan bantuan doa mamaku..ehm..doa seorang ibukan biasanya manjur tuh, akhirnya ada berita yang menyentakkan hati. Sang teman, mau ditransfer jadi rumahnya bakal available, hanya problemnya kontrak sudah mau habis, jadi harus ditanya ke landlord apakah mereka akan memperpanjang kontrak atau tidak. Wah, antara senang dan deg-deg an. Takut aja kalo ternyata si empunya rumah, berubah pikiran dan gak mau terusin kontraknya.
Selama seminggu gak ada berita dari sang empunya rumah, ternyata no telp gak bisa dihubungi. Tapi beberapa hari yang lalu, dapat kabar bahwa sang landlord berhasil dihubungin, dan setuju untuk terusin kontrak. Wah, suenangnya…gila deh, ampe lompat-lompat dengernya.
Kenapa sampe segitu senengnya ya? Well, if you are here, then u would understand what am talking about…ehmm…
Pencarian selesai, mission accomplished sekarang tinggal nunggu sang teman kami untuk pindahan yang berarti kami hanya bisa pindah 3mingguan.Aduh, cepet-cepet deh hai Sang waktu engkau berputar, aku udah gak tahan keluar dari this small cubicle apartment!
0 comments:
Post a Comment